Assalamualaikum
Wr. Wb. rekan-rekan sekalian, untuk pembahasan kali ini saya akan membahas
tentang “Teori STP (Segmentation, Targeting, Positioning)”.
SEGMENTATION (SEGMENTASI)
1. Segmen pasar :
Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih
karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
2. Segmentasi
pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang
bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.
Segmentasi
memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan :
1. Segmentasi
memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan
membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan
untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi
memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta
kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
2. Segmentasi
merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. segmendari yang
disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan
positioning.
3. Segmentasi
merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,dengan memandang pasar dari
sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.
DASAR SEGMENTASI
Dalam menetapkan
dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu
pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan
variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
1. Segmentasi
Geografi
Pada segmentasi
georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti
berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
2. Demografi
Segmentasi
Pada segementasi
demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan
pekerjaan konsumen.
3.Psychographic
segmentation
Pada
Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap
konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.
1) Segmentasi
Geografi
Segmentasi jenis ini membagi pasar menjadi
unit unit sesuai dengan daerah tempat tinggalnya,geografi yang berbeda - beda,
seperti provinsi, kabupaten, kota,wilayah,kawasan,iklim, dsb.
misalnya
perusahaan X yang mengeluarkan baju
untuk kalangan atas. Perusahaan X memilih kota Jakarta dengan kawasan di daerah
pondok indah sebagai geografi yang paling memungkinkan menghasilkan keuntungan
lebih banyak dan efektif.
Perusahaan Y
adalah perusahaan air conditioner yang terkenal di berbagai negara. Perusahaan
Y menentukan penjualan dengan melihat iklim di berbagai negara. Asia akan lebih
menguntungkan penjualan perusahaan Y dibandingkan Eropa.
2) Segmentasi
Demografi
Segmentasi jenis ini membagi paar sesuai
dengan umur,jenis kelamin,pekerjaan,pendidikan terakhir, jumlah anggota
keluarga,dan sebagainya.Segmentasi jenis ini paling diminati oleh perusahaan
untuk dijadikan dasar segmentasi.
Sebagai
contoh,Perusahaan M adalah perusahaan yang mengeluarkan motor yang dikhususkan
untuk wanita, maka model dalam iklan motor tersebut haruslah wanita.Selain
jenis kelamin, ditentukan juga usia wanita tersebut, misalnya usia yang
ditujukan adalah sekitar 21-25 tahun, pekerjaannya pun ditentukan, misalnya
pekerjaannya masih mahasiswi dan lain sebagainya ,agar lebih efektif dalam
melakukan promosi.
3) Segmentasi Psikografi
Dalam Segmentasi Psikografi, pasar dibagi
sesuai dengan kelas sosialnya (misalnya kalangan bawah,menengah,atas),
perilaku,sikap,sifat, atau gaya hidup ( lifetsyle ).Dalam segmentasi jenis ini,
yang sering digunakan oleh perusahaan adalah membagi sesuai kelas sosial.
Sebagai contoh segmentasi psikografi sesuai kelas sosialnya misalnya sabun cuci
merek A dikhususkan untuk kalangan bawah. Kemudian, untuk pengelompokkan dalam
segi perilaku,sikap,sifat atau lebih tepatnya personality, perusahaan harus
tau, kepada siapa produk ini ditujukan? Untuk konsumen dengan perilaku seperti
apa? untuk konsumen dengan sifat seperti apa? Misalnya, sebuah cafe keluarga
melayani orang - orang yang memiliki keinginan untuk berkumpul dengan
keluarganya,cinta keluarga, dan peduli terhadap keluarga. Untuk pengelompokkan
sesuai lifestyle, ini adalah metode terbaru mengenal aspek kehidupan konsumen.
Contoh pengelompokkan sesuai lifestyle adalah Cereal merek K menujukan konsumen
yang memiliki gaya hidup mewah, misalnya setiap pagi tidak pernah sarapan nasi,
berangkat sekolah/kerja/melakukan aktifitas lain dengan menggunakan kendaraan,
asal memiliki uang selalu ingin hal - hal yang praktis dan instant dan
sebagainya.
Kedua yaitu,
consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation
(segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang
diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian)
dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon
mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan
kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.
POLA SEGMENTASI PASAR
Untuk
mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat
digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
1. Homogeneus
preference (preferensi homogen)
Homogeneus
preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Diffused
preference (preferensi yang menyebar)
Diffused
preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
3. Clustered
preference (preferensi yang mengelompok)
Clustered
preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi
yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok
memiliki kesamaan preferensi.
PROSEDUR DAN PROSES SEGMENTASI PASAR
Ada tiga tahap yang harus dilakukan
dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
1. Survey Stage
Survey Stage
merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau
dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh
keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.
2. Analysis Stage
Analysis Stage
merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui
survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk
menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan
analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang
secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
3. Profiling
Stage
Profiling Stage
merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang
terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster
berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang
diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama
berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).
SYARAT SEGMENTASI YANG EFEKTIF
Dalam melakukan
segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut.
Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):
1. Measurable
(terukur)
Measurable
berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi
pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
2. Substansial
(banyak)
Substansial
berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
3. Accessible
(dapat diakses)
Accessible
berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
4. Differentiable
(dapat dibedakan)
Differentiabel
berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
5. Actionable
(dapat dilayani)
Actionable
berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang
dimiliki perusahaan.
MANFAAT SEGMENTASI
Secara umum
segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam
Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci
tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:
1. Designing
responsive products to meet the needs of the marketplace.
Melalui
penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep
marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan
menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk
untuk kepuasan konsumen.
2. Determining
effective and cost efficient promosional strategies.
Segmentasi
sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga
untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang
sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.
3. Evaluating
market competition in partikular the companys market position.
Riset segmentasi
menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan
membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.
4. Providing
insight on present marketing strategies.
Segmentasi sangat
penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi
perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan
dari adanya potensi terhadap ancaman.
TARGETING
Targeting adalah
proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih
karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih,
menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar
merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting
adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar
yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Proses targeting
mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang
dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien.
MENENTUKAN TARGET MARKET
Dalam menetapkan
target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan
sebagai Berikut :
1. Single Segment
Concentration.
Single Segment
Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja.
Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan
pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh
keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang
cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih
lebih dari satu segmen.
2. Selective
Specialization.
Selective
Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen
yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi
masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh
perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak
produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.
3. Product
Specialization.
Product
Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau
tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk
yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan
bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan
teknologi.
4. Market
Specialization.
Market
Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai
kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan
menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh
kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi
mengurangi pembelian atau kebutuhannya.
5. Full Market
Coverage.
Full Market
Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan
produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya.
Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan
menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi,
namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini
tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy
profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi
over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost,
manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.
Selain itu ada
pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan
memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):
1.Pilihan etika
atas pasar sasaran.
Dalam menetapkan
target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti
mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau
mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya
bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar
yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar
yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga
kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.
2.Interelasi dan
segmen super.
Segmen super
adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi,
sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di
dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif
terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.
3.Rencana
serangan segmen per segmen.
Pesaing tidak
boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka
perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara
menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi
strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk
memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.
4.Kerjasama antar
segmen.
Cara terbaik
untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk
membangun bisnis segmen perusahaan.
CONTOH TARGETING :
Misal, perusahaan
Y mengeluarkan parfum berkelas yang lebih ditujukan untuk segmen menengah atas.
Parfum ini sangat mahal, sehingga parfum ini harus dijual kepada orang – orang
yang benar – benar berpenghasilan tinggi dan mempunyai selera yang bagus.
Setelah melakukan survey, mall A lebih berkelas dan dipenuhi dengan konsumen
menengah atas dibandingkan mall B. Sehingga perusahaan Y lebih baik menjual
parfum ini di mall A,sehingga sesuai target awal perusahaan Y.
POSITIONING
Positioning
adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran pemasaran agar
dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen
segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya
dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau
mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf
dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi
perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus
menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui
perbedaan-perbedaan tersendiri.
CARA MENENTUKAN POSITIONING
Dalam menetapkan
penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini
sebagai basis atau landasan penentuan positioning :
1.Proposisi nilai
dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.Capaian yang
telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar
dan pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang
jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru
yang dimasuki
6.Originalitas
dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar
Dalam
mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor di bawah ini:
1. Be creative
Be craetif
maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian
konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity
maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas
mungkin
3.Consistent yet
flexible
Consistent yet
flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate,
protect
Own, dominate,
protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau
beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their
language
User their
language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan
bahasa pelanggan.
Sekian pembahasan
mengenai Segmentation, Targeting, Positioning (STP) ini, semoga bisa bermanfaat
untuk kita semua. Terima Kasih.
SOURCE :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar