Selasa, 15 Oktober 2013

BRAND STORY " PANASONIC "


Assalamualaikum Wr Wb,
Apa kabar teman-teman blogger sekalian? Semoga keadaan kita semua dalam keadaan sehat amin. Pada post kali ini saya akan membahas tentang brand story dari sebuah perusahaan. Saat ini kita telah mengetahui banyak brand-brand dengan berbagai jenis produk, salah satu yang cukup fenomenal yaitu brand “ABC”, yang terdiri dari produk baterai ABC, kopi ABC, kecap ABC, dll. Tidak hanya brand ABC yang menghasilkan beberapa jenis produk yang berbeda. Kali ini saya akan membahas tentang brand yang juga menghasilkan beberapa jenis produk yang berbeda, yaitu brand “Panasonic”.




Sekilas Tentang “Panasonic”
Perusahaan ini didirikan oleh Konosuke Matsushita pada 1918, dengan produk pertamanya adalah soket lampu dupleks. Pada 1927, perusahaan ini memproduksi lampu sepeda, produk pertama mereka yang dipasarkan dengan merek National. Saat itu, Matsushita telah menjadi produsen elektronik terbesar di Jepang dan berkompetisi dengan Sony, Thomson, dan Philips.
Sebagai produsen semikonduktor, Matsushita merupakan salah satu dari 20 pemimpin penjualan semikonduktor terbesar dunia.

Sejarah
Melalui brand-nya yang dikenal secara umum dengan nama Panasonic, Panasonic Corporation yang berpusat di Osaka, Jepang ini, merupakan manufaktur kelas dunia di bidang produk elektronik, khususnya untuk kebutuhan konsumen awam, bisnis dan industri .
Di Asia Pasifik, Panasonic muncul pertama kalinya dengan mendirikan pabrik pertamanya di Thailand pada tahun 1961. Beberapa tahun berikutnya, operasi Panasonic di kawasan ini pun berkembang. Saat ini operasinya ada di 9 negara (termasuk Indonesia) dengan total 75 perusahaan yang mempekerjakan lebih dari 82,000 orang dan mencapai total penjualan sebesar 9,457 juta US Dollar untuk tahun fiskal 2005, atau sama dengan 26% dari total penjualan luar negeri Panasonic Corporation.

Di Indonesia sendiri, Panasonic memiliki sejarah yang sangat panjang dan melekat di hati semua rakyat Indonesia. Dimulai dengan kehadiran radio ‘tjawang’ oleh Almarhum Drs. H. Thayeb Moh. Gobel pada tahun 1954, TV pertama di tahun 1962, hadirnya brand National di tahun 1970, sampai pada akhirnya mengganti nama National dan menggunakan nama Panasonic di tahun 2004. Sampai saat ini Panasonic di Indonesia tetap merupakan brand elektronik yang paling terkemuka dengan sederet produknya yang inovatif, mulai dari TV plasma, Kamera, AC, Kulkas, Mesin Cuci, dan lainnya.

Pesan dari Panasonic Gobel Indonesia
Ichiro Suganuma
Presiden Direktur,
PT. Panasonic Gobel Indonesia


Sebuah brand menjadi besar bukan karena produknya semata, namun karena konsep dibalik hal-hal yang kasat mata. Hal inilah yang menjadi dasar dari pengembangan teknologi kami sejak pertama kali Panasonic Corporation ditemukan oleh Konosuke Matsushita pada tahun 1918 (Saat itu Matsushita Electric Appliance Factory). Dimulai dengan memproduksi socket lampu pertama kali, Konosuke Matsushita telah mempunyai visi untuk menghasilkan produk dengan kualitas terbaik guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keinginan tulusnya dan dedikasi tingginya kepada masyarakat inilah yang menjadi landasan mengapa perusahaan kami masih ada sampai saat ini dan terus berkembang.

Jauh dari Jepang, di Indonesia pun lahir seorang pemuda yang memiliki Visi yang sama dengan Konosuke Matsushita; Almarhum Drs. Thayeb Moh Gobel. Nama Almarhum tentunya akan selalu dikenang dalam perkembangan industri elektronik di Indonesia. Semua hal ini dimulai ketika kedua tokoh besar ini bergabung, dan didirikannya PT. National Gobel di tahun 1970. Sejak saat itu produk-produk National pun menjadi pilihan utama rakyat Indonesia.

Sejak tahun 2004, kami memakai nama Panasonic yang telah menjadi nama resmi Internasional untuk brand kami. Perubahaan nama perusahaan kami ke PT. Panasonic Gobel Indonesia pun menjadi awal semangat yang baru. Dengan slogan Ideas For Life, berbagai range produk telah kami sediakan untuk para konsumen kami. Slogan ini merupakan komitmen kami kepada konsumen dalam menawarkan produk-produk yang akan memperkaya hidup mereka; produk-produk yang dibuat berdasarkan ide-ide segar dan inovatif. Hadirnya VIERA, LUMIX, AC Envio, Mesin Cuci Aquabeat dan Kulkas Magic Top merupakan contoh kecil dari inovasi kami.

Tentunya kelangsungan bisnis hingga saat ini masih memegang teguh semangat yang sama yang telah terbentuk hampir 1 abad yang lalu. Yaitu untuk meningkatkan kualitas hidup dan untuk perkembangan masyarakat. Kami percaya bahwa komitmen kami dan segenap karyawan kami dalam memberikan yang terbaik untuk konsumen merupakan refleksi dari penghargaan kami terhadap hubungan yang panjang antara kami dan masyarakat.
Panasonic Ideas For Life.

Sinergi Dari Dua Filosofi

Perusahaan ini terbentuk oleh dasar filosofi yang diterapkan oleh kedua penemunya, Almarhum Drs. Thayeb Moh Gobel dan Konosuke Matsushita. Almarhum Drs. Thayeb Moh Gobel memiliki filosofi “Pohon Pisang” sementara Konosuke Matsushita dikenal dengan filosofi “Air Mengalir”. Hingga saat ini kedua filosofi bersatu dan membentuk suatu sinergi yang luar biasa dalam membangun bisnis Panasonic di Indonesia. 

Almarhum Gobel percaya bahwa pohon pisang adalah symbol yang paling tepat untuk menggambarkan peran dari sebuah perusahaan di tengah masyarakat. Tidak ada bagian dari pohon pisang yang tidak dapat digunakan; buahnya dapat dimakan, sementara daun dan bagian lainnya dapat dipakai untuk berbagai keperluan sehari-hari. Sifat dari pohon pisang yang dapat tumbuh dimana saja menjadikannya selalu tersedia dimanapun, dan regenerasinya pun sangat mudah. Hal inilah yang menurut almarhum merupakan refleksi terbaik dari sebuah perusahaan, dimana layaknya pohon pisang sebuah perusahaan hendaknya dapat sangat berguna bagi masyarakat.

Bagi Panasonic sendiri, air merupakan hal yang sangat krusial untuk kelangsungan hidup manusia. Seperti halnya air yang mengalir, produk elektronik pun seharusnya mudah tersedia dengan harga yang terjangkau untuk kebutuhan masyarakat banyak.
Sinergi dari kedua filosofi inilah yang membentuk produk-produk Panasonic yang berkualitas hingga saat ini. Layaknya air ia mengisi kebutuhan dari tempat terendah hingga atas, dan layaknya pohon pisang ia sangat berguna bagi masyarakat. 

Visi Untuk Berkembang

Mungkin Almarhum Drs Thayeb Moh. Gobel adalah satu-satunya orang yang yakin bahwa radio-lah yang akan membawanya ke kesuksesan perusahaannya di masa mendatang. Namun keyakinan tersebut tidak muncul dengan sendirinya, melainkan melalui kepandaian beliau dalam melihat peluang untuk suskes. Di masa tersebut  beliau memiliki visi besar bahwa elektronik akan memainkan peranan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia, dan hal inilah yang menjadi peluang emas perusahaannya untuk berkembang pada saat itu, sekaligus memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar. Melalui kontribusinya dalam mengembangkan industri elektronik inilah, maka beliau dikenal sebagai ‘Bapak’ industri elektronik di Indonesia.   

Di tahun 1954 Almarhum Drs Thayeb Moh. Gobel mendirikan PT. Transistor Radio Manufacturing, yang merupakan pabrik Radio Transistor pertama di Indonesia, dengan nama brand Cawang. Langkahnya tidak terhenti sampai disitu, namun dilanjutkan dengan bekerja sama dengan pihak Panasonic Corporation Japan pada tahun 1960 untuk “Technical Assistance Agreement.” Kemudian di tahun 1962, perusahaannya diminta untuk merakit Televisi hitam putih dalam rangka Asian Games yang akan diadakan di Jakarta. Bisnisnya pun berkembang sejak saat itu hingga pada tanggal 27 Juli, 1970, terbentuklah joint venture dengan Panasonic Corporation dibawah nama PT National Gobel. Sejak saat itu setiap tahunnya Panasonic selalu menciptakan produk terbaik bagi para konsumennya, sebagai upaya dari melestarikan budaya kedua perusahaan yang telah diterapkan oleh para pendirinya.

Sejarah Perusahaan

Tahun 1954
Terinspirasi oleh semangat Nasionalisme untuk membuat sebuah alat komunikasi bagi sebuah negara baru, Indonesia, Drs. H.Thayeb Moh.‘Gobel’ mendirikan PT Transistor Radio Manufacturing di Cawang, Jakarta, yang menjadi pelopor dari pabrik transistor radio yang disebut dengan “Tjawang”.

Tahun 1957
Drs. Thayeb Moh.‘Gobel’ menerima beasiswa Colombo Plan. Saat itu ia sedang melanjutkan studi di Jepang dimana ia bertemu dengan Mr.Konosuke Matsushita, pendiri dari Matsushita Electric Industrial Co., Ltd.

Tahun 1960
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Teknikal antara PT Transistor Radio Manufacturing dan Matsushita Electric Industrial Co., Ltd. (Jepang).

Tahun 1962
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Teknikal tersebut, PT Transistor Radio Manufacturing memproduksi televisi tanpa warna pertama di Indonesia, yang bertujuan untuk memungkinkan masyarakat Indonesia menonton Asian Games (Jakarta). Produk pertama diberikan kepada Ibu negara, Ibu Fatmawati Soekarno .

Tahun 1970
Mendirikan PT National Gobel (Perangkat Elektronik Rumah Tangga).

Tahun 1974
Mendirikan PT. Met Gobel, sebuah pabrik lokal yang menunjang aktifitas perdagangan dan produk-produk impor dari Matsushita ke Indonesia. Mereka mengimpor baik produk-produk elektronik kebutuhan konsumen dan produk-produk elektronik kebutuhan kerja, seperti alat-alat elektronik penyiaran dan pabrik, yang tidak diproduksi oleh PT. National Gobel.

Tahun 1979
Mendirikan Matsushita Gobel Education Foundation (Yayasan Pendidikan). Misinya adalah untuk meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Tahun 1981
Drs.H.Thayeb Moh. ‘Gobel’ menerima penghargaan Kun Santo Zuikosho dari Pemerintah Jepang atas usahanya untuk membangun dan memelihara hubungan diplomatik bilateral antara Jepang dan Indonesia dalam bidang sosial budaya, komunikasi, dan perdagangan.

Tahun 1985
Menerima penghargaan “Upakarti” dari Pemerintah Indonesia atas usahanya menunjang wiraswastawan menengah kebawah.

Tahun 1987
Mendirikan PT Matsushita Gobel Battery Industry (manggan, lithium, koin, senter).

Tahun 1990
Masa ini ditandai dengan perkuatan Matsushita Gobel Group. Sejumlah banyak pabrik dan perusahaan retail didirikan.

Tahun 1991
PT National Panasonic Gobel (Satu-satunya agen retail NABEL dan MGBI) PT Matsushita Kotobuki Electronic Indonesia (mengekspor VCR, CD-ROM, dan TV) .

Tahun 1992-1993
PT Batam Matsushita Battery (Batere NICAD) PT Panasonic Gobel Electronics Components (komponen keramik, speaker, produk induktif, dan produk-produk terkait lainnya) Bersama dengan Matsushita Electric Works, Ltd. mendirikan PT Matsushita Gobel Electric Works Manufacturing (fikstur pencahayaan, komponen, alat perkabelan).
PT Matsushita Denko Gobel (retail dan distribusi MABEL).

Tahun 1995-1996
PT Matsushita Electronic Components
PT Matsushita Semiconductor Indonesia (semikonductor, mikrochip)
PT Matsushita Lighting Indonesia.

Tahun 1998
·         MEI mendirikan PT Matsushita Kotobuki Electronics Peripherals Indonesia (MKPI) di Batam yang merakit produk-produk tambahan untuk komputer.
·         Memberikan kontribusi untuk kualitas dan profesionalisme Televisi Indonesia dengan mengadakan Panasonic Awards sejak 1997.
·         Bersama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia menyediakan pusat pelayanan kesehatan dan fasilitas-fasilitas untuk masyarakat industri sekitar.

Tahun 2000
·         Perpanjangan hubungan kerjasama Matsushita-Gobel dalam PT National Gobel.
·         Bersama dengan Iwan Tirta mendukung pelestarian Kerajinan Batik Tradisional.
·         Memberikan sumbangsih untuk pengembangan sumber daya manusia melalui Beasiswa Panasonic dan National Gobel yang dibagi menjadi dua kategori: untuk mahasiswa S1 di Indonesia dan mahasiswa S2/S3 di Jepang.

Tahun 2003
Kunio Nakamura, direktur MEI, menerima “Bintang Jasa Pratama”, Keberhasilan Pemerintah Indonesia yang tertinggi untuk Industri Swasta Jepang atas usahanya mengembangkan industri Indonesia.

Logo Panasonic


Slogan merek global untuk Panasonic ini mewakili komitmen kami dalam menyediakan produk-produk dan pelayanan berdasarkan ide-ide yang akan memperkaya gaya hidup dan membantu memajukan masyarakat. Fokus kami tidak hanya pada produk-produk, namun juga pada ide-ide. Ide-ide yang akan meningkatkan hidup anda dan memperlebar pandangan anda. Melalui ide-ide relevan, inovatif dan berharga ini, Panasonic bertujuan untuk secara berkelanjutan memperkaya hidup dan memberikan kontribusi pada kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.

Produk-produk Panasonic

Home Entertainment
·         Televisions
·         Blu-ray & DVD
·         Audio
·         Home Theaters

Cameras & Camcorders
·         Lumix Digital Cameras
·         Lumix G Mirrorless (DSLM) Cameras
·         Lumix G Lenses
·         Camcorders

Home Appliances
·         Air Conditioners
·         Mesin Cuci
·         Setrika
·         Vacumm Cleaners
·         Fans & Air Purifiers
·         Pompa Air

Kitchen Appliances
·         Lemari Es
·         Microwave Ovens
·         Food Preparation
·         Rice Cookers
·         Dish Dryers

Beauty
·         Perawatan Rambut (Hair Dryer, Hair Styler)
·         Perawatan Wajah (Eyelash Curler, Face Hair Ionizer, Facial Ionic Steamer, Pore Cleanser)
·         Perawatan Tubuh (Nail Care)
·         Oral Care
·         Mens Grooming

Battery & Torchlight

Lampu
·         Light Capsule Eco
·         Advance
·         Fluorescent tube

Telepon (Single Line Phones)

Panasonic Mobile Phone

Contoh-contoh produk “Panasonic”

Panasonic LED TV




Panasonic Advanced Creative DMC-LX7



Panasonic Single Split Air Conditioner



Panasonic Front Loading Washing Machine



Panasonic Auto Pump



Panasonic Side By Side NR-B53V1-X1D


Panasonic Convecton Bake & Grill NN-CF770M



Panasonic Hair Dryer



Panasonic Alkaline Batteries


Panasonic Torchlight




Panasonic Light Capsule Eco



Panasonic Single Line Phones KX-TSC11MX


Panasonic Mobile Phone



Sekian informasi ini saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.
Wassalamualaikum, Wr Wb.

                                                                                        

Rabu, 09 Oktober 2013

PROMOTION MIX

Assalamualaikum Wr. Wb rekan-rekan sekalian. Post kali ini saya akan menyampaikan tentang "Promotion Mix". Apa itu Promotion Mix?
                                  
Menurut Fandy Tjiptono (2007:222), disebutkan bahwa bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah : “Suatu bentuk-bentuk promosi yang memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya yang disebut bauran promosi”.
Sedangkan menurut Sigit (2002:204), adalah sebagai berikut : “Promotional mix adalah cara penjualan dan dapat merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan berhasilnya suatu usaha”.
Adapun menurut Converse (2000:76) adalah sebagai berikut : “Promotion mix adalah cara penjualan dan dapat merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan berhasilnya suatu usaha”. 

Jerome Mc-Carthy (2004) merumuskan bauran pemasaran menjadi 4 komponen P (Product, Price, Promotion dan Place) yang antara lain :

1. Produk (Products).
Merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang ditujukan untuk mencapai tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk.memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Produk merupakan semua yang ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, diperoleh dan digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide

2. Harga (Price).
Bauran harga berkenaan dcngan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen.

3. Saluran Distribusi (Place).
Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran distribusi dan outlet yang memungkinkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh suatu produk.

4. Promosi (Promotion).
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu Iklan, Promosi Penjualan, Penjualan Tatap Muka dan Hubungan Masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk ke konsumen.


Basu Swastha (1999), promotional mix adalah “Kombinasi Strategi yang paling baik dari variabel-variabel Periklanan, Personal Selling dan alat Promosi lainnya, yang kesemuanya direncanakan untuk mencapai tujuan program penjualan”. Promotion Mix terdiri dari:

1. Pengiklanan.
Pengiklanan adalah semua bentuk presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dcngan mendapat bayaran.

2. Promosi Penjualan.
Promosi penjualan merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk atau jasa.

3. Penjualan Perorangan.
Penjualan perorangan merupakan interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.

4. Hubungan Masyarakat.
Hubungan masyarakat adalah berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

Kotler (2005: 264-312), mengatakan bahwa unsur bauran promosi (promotion mix) terdiri atas lima perangkat utama, yaitu :


1)  Advertising : merupakan semua penyajian non personal, promosi ide-ide, promosi produk atau jasa yang dilakukan sponsor tertentu yang dibayar. Ada3 konsep promotion melalui advertising, yaitu :

  1. Above the Line (ATL),
  2. Below the Line (BTL),
  3. Through the Line (TTL)
Singkatnya, ATL yaitu komunikasi menggunakan media yang menyiarkan dan dipublikasikan ke khalayak massa, komunikasi BTL yaitu komunikasi menggunakan media yang lebih niche terfokus. Kedua ATL dan BTL komunikasi dapat digunakan baik untuk membangun brand awareness atau penjualan melewati menawarkan spesifik (promosi), itu adalah komunikasi BTL, bagaimanapun, bahwa memberikan pemasar kemampuan untuk menyesuaikan pesan mereka dengan cara yang lebih pribadi untuk penonton. Promosi ATL juga sulit untuk mengukur baik, sementara promosi BTL sangat terukur, memberikan pemasar wawasan berharga mereka kembali investasi. Wawasan ini kemudiandapat digunakan untuk menginformasikan komunikasi BTL sebelah penonton dan menyesuaikan pesan berdasarkan umpan balik yang diterima.
Kegiatan promosi dilakukan melalui media massa , seperti televisi, radio, out-of-rumah, majalah, bioskop dan koran, diklasifikasikan sebagai "Above the Line" promosi . "Below the Line" mengacu promosi ke bentuk non-media komunikasi atau iklan, dan telah menjadi semakin penting dalam bauran komunikasi banyak perusahaan, tidak hanya mereka yang terlibat dalam barang-barang konsumen yang bergerak cepat , tetapi juga untuk barang-barang industri .
"Through the Line" mengacu pada strategi periklanan yang melibatkan baik di atas dan di bawah saluran komunikasi. Pendekatan strategis memungkinkan merek untuk terlibat dengan pelanggan di beberapa titik (misalnya, pelanggan akan melihat iklan televisi, mendengar iklan radio dan diserahkan selebaran di sudut jalan). Hal ini memungkinkan komunikasi pendekatan terpadu di mana pesan yang konsisten di beberapa media membuat persepsi pelanggan.

2)  Sales Promotion : berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau jasa.
Penjualan langsung (hard selling) lebih menekankan pengambilan keputusan yang didasarkan atas rasional atau karena adanya keuntungan tambahan yang diberikan suatu produk. Wujud dari penjualan langsung (hard selling) dapat ditemui dalam bentuk promosi penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal selling), penjualan langsung (direct response marketing), serta merchandising dan point of purchase.

3)  Public Relation and Publicity : berbagai program untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya.

Pencitraan melalui media selalu dianggap efektif dalam membentuk citra, pasalnya, sebagian besar masyarakat di indonesia tidak memiliki akses kepada informasi, dalam hal ini mengecek hal-hal yang ditayangkan melalui media massa untuk mengetahui kebenarannya. Terjalinnya kedekatan dengan audiens adalah kunci keberhasilan,
Beberapa hal yang patut menjadi perhatian PR dalam mencapai target image yang dikehendaki yakni sosialisasikan program unggulan yang pro-rakyat, peka dengan permasalahan wilayah-daerah dan tonjolkan track record sang kandidat.
Beberapa media yang dapat digunakan public Relation adalah pembuatan kartu nama, penggunaan “panggung”  media cetak dan media elektronik, saran penulis gunakan dengan bahasa rakyat, karena dengan bahasa rakyat lebih mudah dicerna dan cepat dimengerti oleh target audiens.

4)  Personal Selling : Interaksi langsung dengan calon pembeli atau lebih untuk melakukan suatu presentasi, menjawab langsung dan menerima pesanan.
Unit aktifitas personal selling dititikberatkan pada SPG, marketing dan kurir. Mereka memberikan pelayanan yang dapat mendorong terjadinya pembelian produk danterciptanya customer satisfaction, yaitu memberikan informasi yang diperlukan, melayani pembayaran dan menanggapi keluhan para konsumen.

5)   Direct Marketing : penggunaan surat, telepon, faksimil, e-mail dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi secara dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

Konsep Direct Marketing :
  • Sistem pemasaran interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan yangmenimbulkan respon yang terukur dan transaksi diberbagai lokasi.
  • Direct Order Marketing (fokus pada pemesanan pelanggan) Direct Relationship Martketing (fokus pada hubungan jangka pangjang kepada konsumen)

CONTOH KASUS :            

PT. Sampoerna Tbk. dengan produk Rokok Jie Sam Soe (Kretek/Filter).
Perusahaan melakukan promotion mix dengan memasang iklan (Advertising) di beberapa suarat kabar, majalah, radio, dan televisi. Sementara itu pada kesempatan lain, perusahan juga melakukan usaha promosi penjualan (Sales Promotion) dalam kegiatan pameran dengan membagikan rokok kepada pengunjung atau memberikan bingkisan kepada para pengunjung . Upaya meningkatkan penjualan dalam bentuk Hubungan masyarakat (Public Relations), perusahaan ini menjadi sponsor dalam bidang pendidikan dengan memberikan bantuan bea siswa, dan menjadi sponsor beberapa kegiatan cabang olah raga, seperti ; Liga sepak bola “Copa Indonesia”, atau kegiatan musik Jazz. Pada saat yang sama juga sering pihak perusahaan melakukan penjualan langsung (Personal Selling) di tempat kegiatan yang disponsorinya yang terkadang dilakukan dengan memberikan souvenir kepada para pembeli. Pihak perusahaan juga melakukan upaya direct marketing dengan memasang poster di beberapa agen, dan kios rokok atau dengan membuatkan tempat menjajakan bagi pedangan asongan dengan tulisan dan logo perusahaan.

Semoga bermanfaat dan terima kasih.
Wassalamualaikum Wr Wb.

SOURCE :