Minggu, 22 September 2013

POSITIONING DAN DIFFERENTIATION

Assalamualaikum Wr. Wb
Kali ini saya akan membahas tentang "Positioning dan Differentiation"

POSITIONING

Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing.

CARA MENENTUKAN POSITIONING

Dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu: identifikasi target, menentukan frame of reference pelanggan (siapa diri), merumuskan point of differentiation — Mengapa konsumen memilih perusahaan, menetapkan keunggulan kompetitif produk — bisa dinikmati sebagai sesuatu yang beda (Kotler, 2003).

Sementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu, 2003 menyatakan ada empat kriteria yang dapat dilakukan perusahaan untuk menentukan positioning. Pertama adalah kajian terhadap konsumen (cutomer). Disini positioning harus mendeskripsikan value bagi konsumen karena positioning mendeskripsikan value yang unggul. Selain itu positiong merupakan penentu penting bagi konsumen pada saat memutuskan untuk membeli. Kriteria kedua didasarkan atas kajian pada kapabilitas perusahaan (company). Disini positioning harus mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif perusahaan. Seperti lokasi yang strategis. Kriteria ketiga didasarkan atas kajian pada pesaing (competitor). Disini positioning harus bersifat unik, sehingga dengan mudah dapat mendiferensiasikan diri dari para pesaing. Kriteria keempat didasarkan atas kajian terhadap perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis (change). Dikatakan bahwa positioning harus berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan lingkungan bisnis. Positioning pada hakikatnya adalah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan kepribadian di dalam benak konsumen. Untuk itu agar positioning kuat maka perusahaan harus selalu konsisten dan tidak berubah. Karena persepsi, identitas dan kepribadian yang terus menerus berubah akan menimbulkan kebingungan di benak konsumen dan pemahaman mereka akan tawaran perusahaan akan kehilangan fokus.

Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning:
1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
2.Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
3.Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
4.Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
5.Bisnis baru yang dimasuki
6.Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar


Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:

1. Be creative
Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
2. Simplicity
Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
3.Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
4.Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
5.User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

Positioning sangat penting karena sugesti dan kepercayaan juga berperan penting dalam pemilihan produk oleh masyarakat. Misalnya , menurut ibu M, shampoo T lebih baik dibandingkan shampoo S. Pernyataan tersebut bukan hanya karena faktor ibu M merasakan langsung khasiat shampoo tersebut tetapi karena sugesti yang ditanamkan oleh ibu M itu sendiri. Mungkin kerabat atau tetangga ibu M sudah pernah mencoba shampoo T dan mengatakan bahwa rambutnya lebih halus setelah menggunakan shampoo T.Sejak saat itu, setelah ibu M mencoba shampoo T , tertanamlah sugesti yang sama persis dengan kerabat atau tetangga nya itu.

CONTOH POSITIONING DALAM PEMASARAN

W,sebuah merek tas yang selalu mengeluarkan tas dengan model – model terbaru yang tidak pernah ketinggalan zaman dengan harga yang sangat mahal. W sudah menanamkan sugesti pada benak konsumen atau memberikan persepsi kepada konsumen kalau tas dengan merek W tersebut hanya untuk orang – orang yang cinta gaya dengan uang yang berlimpah


DIFFERENTIATION (DIFERENSIASI)

Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik dan dilakukan dengan cara mengubah karakter produk. Diferensiasi memerlukan penelitian pasar yang cukup serius agar bisa benar-benar berbeda dan diperlukan juga pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun hal tersebut diperbolehkan.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.

BEBERAPA STRATEGI DARI DIFERENSIASI PRODUK

1.      Dalam marketing, Product bundling adalah strategi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan. Strategi ini sangat umum digunakan dalam bisnis software, sebagai contoh : Microsoft memaketkan software pengolah kata,spreadsheet, dan database kedalam satu paket Office suite yang disebut sebagaiMicrosoft office suite. Product bundling sangat tepat untuk produk yang memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. Pure bundling terjadi apabila konsumen hanya bisa membeli keseluruhan paket. Mixed bundling terjadi apabila konsumen bisa memlilih antara membeli keseluruhan paket atau dapat membeli secara terpisah.

2.      Product Lining adalah strategi pemasaran untuk membeli beberapa jenis produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa produk dengan berbagai variasi ukuran, tipe warna, kualitas atau harga. Kedalaman lini (line), mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini. Konsistensi lini (line      consistency), mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini. Tingkat kekuatan lini (line vulnerability), mengacu pada persentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari sebagian kecil produk dalam satu lini. Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut rentang bauran produk (width of product mix). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix. Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.

CONTOH DIFERENSIASI

Lipstick perusahaan C memiliki tabung dan kemasan yang persis dengan lipstick dari perusahaan D.Begitu juga manfaat lipstick tersebut.Untuk itu,perusahaan C harus melakukan diferensiasi agar tidak kalah bersaing dengan perusahaan D. Lipstick C harus re-design kemasan agar kemasan tampak lebih menarik perhatian dan lebih diminati. Juga untuk manfaat dari lipstick tersebut,sebaiknya ditambah agar lebih unggul dibandingkan lipstick D, misalnya, “BARU! Dapat membuat bibir anda mengkilap 18 jam!” dsb.
Contoh lainnya adalah restauran Ayam goreng siap saji. Restauran F lebih diminati oleh konsumen karena ayam gorengnya lebih renyah dan enak walaupun harganya agak mahal dibandingkan restaurant ayam goreng lainnya.

Sekian pembahasan tentang "Positioning dan Differentiation". Semoga bermanfaat untuk kita semua. Saya ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum


SOURCE :

    Rabu, 18 September 2013

    SEGMENTATION, TARGETING, POSITIONING (STP)

    Assalamualaikum Wr. Wb. rekan-rekan sekalian, untuk pembahasan kali ini saya akan membahas tentang “Teori STP (Segmentation, Targeting, Positioning)”.



    SEGMENTATION (SEGMENTASI)

    1. Segmen pasar : Sub kelompok orang-orang atau organisasi yang memiliki satu atau lebih karakteristik yang sama menyebabkan mereka memiliki produk yang serupa.
    2. Segmentasi pasar : proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelopok-kelompok yang bermakna, relative sama dan dapat diidentifikasikan.

    Segmentasi memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan karena beberapa alasan :
    1. Segmentasi memungkin perusahaan untuk lebih fokus dalam mengalokasikan sumber daya. Dengan membagi pasar menjadi segmen-segmen akan memberikan gambaran bagi perusahaan untuk menetapkan segmen mana yang akan dilayani. Selain itu segmentasi memungkin perusahaan mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai peta kompetisi serta menentukan posisi pasar perusahaan.
    2. Segmentasi merupakan dasar untuk menentukan komponen-komponen strategi. segmendari yang disertai dengan pemilihan target market akan memberikan acuan dalam penentuan positioning.
    3. Segmentasi merupakan faktor kunci untuk mengalahkan pesaing,dengan memandang pasar dari sudut yang unik dan cara yang berbeda dari yang dilakukan pesaing.

    DASAR SEGMENTASI

    Dalam menetapkan dasar segmentasi Kotler (2003) ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu pertama, consumen characteristic (karakteristik konsumen) yang merupakan variabel utama dalam segmentasi yang terdiri dari :
    1. Segmentasi Geografi
    Pada segmentasi georafi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan daerah asal atau tempat tinggal konsumen.
    2. Demografi Segmentasi
    Pada segementasi demografi pengelompokan dilakukan berdasarkan variabel usia, jenis kelamin dan pekerjaan konsumen.
    3.Psychographic segmentation
    Pada Psychographic segmentation pengelompokan didasarkan pada karakteristik setiap konsumen, seperti motivasi, kepribadian, persepsi, interest, minat dan sikap.

    1) Segmentasi Geografi
        Segmentasi jenis ini membagi pasar menjadi unit unit sesuai dengan daerah tempat tinggalnya,geografi yang berbeda - beda, seperti provinsi, kabupaten, kota,wilayah,kawasan,iklim, dsb.
    misalnya perusahaan X yang  mengeluarkan baju untuk kalangan atas. Perusahaan X memilih kota Jakarta dengan kawasan di daerah pondok indah sebagai geografi yang paling memungkinkan menghasilkan keuntungan lebih banyak dan efektif.
    Perusahaan Y adalah perusahaan air conditioner yang terkenal di berbagai negara. Perusahaan Y menentukan penjualan dengan melihat iklim di berbagai negara. Asia akan lebih menguntungkan penjualan perusahaan Y dibandingkan Eropa.

    2) Segmentasi Demografi
        Segmentasi jenis ini membagi paar sesuai dengan umur,jenis kelamin,pekerjaan,pendidikan terakhir, jumlah anggota keluarga,dan sebagainya.Segmentasi jenis ini paling diminati oleh perusahaan untuk dijadikan dasar segmentasi.
    Sebagai contoh,Perusahaan M adalah perusahaan yang mengeluarkan motor yang dikhususkan untuk wanita, maka model dalam iklan motor tersebut haruslah wanita.Selain jenis kelamin, ditentukan juga usia wanita tersebut, misalnya usia yang ditujukan adalah sekitar 21-25 tahun, pekerjaannya pun ditentukan, misalnya pekerjaannya masih mahasiswi dan lain sebagainya ,agar lebih efektif dalam melakukan promosi.

    3)  Segmentasi Psikografi
         Dalam Segmentasi Psikografi, pasar dibagi sesuai dengan kelas sosialnya (misalnya kalangan bawah,menengah,atas), perilaku,sikap,sifat, atau gaya hidup ( lifetsyle ).Dalam segmentasi jenis ini, yang sering digunakan oleh perusahaan adalah membagi sesuai kelas sosial. Sebagai contoh segmentasi psikografi sesuai kelas sosialnya misalnya sabun cuci merek A dikhususkan untuk kalangan bawah. Kemudian, untuk pengelompokkan dalam segi perilaku,sikap,sifat atau lebih tepatnya personality, perusahaan harus tau, kepada siapa produk ini ditujukan? Untuk konsumen dengan perilaku seperti apa? untuk konsumen dengan sifat seperti apa? Misalnya, sebuah cafe keluarga melayani orang - orang yang memiliki keinginan untuk berkumpul dengan keluarganya,cinta keluarga, dan peduli terhadap keluarga. Untuk pengelompokkan sesuai lifestyle, ini adalah metode terbaru mengenal aspek kehidupan konsumen. Contoh pengelompokkan sesuai lifestyle adalah Cereal merek K menujukan konsumen yang memiliki gaya hidup mewah, misalnya setiap pagi tidak pernah sarapan nasi, berangkat sekolah/kerja/melakukan aktifitas lain dengan menggunakan kendaraan, asal memiliki uang selalu ingin hal - hal yang praktis dan instant dan sebagainya.
    Kedua yaitu, consumer responses (respon konsumen) yang terdiri dari Benefit segmentation (segmentasi manfaat) yaitu pengelompokan yang di dasarkan kepada manfaat yang diharapkan konsumen dari suatu produk atau jasa, use occasion (saat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa, seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas dan ada konsumen yang mementingkan harga yang murah.

    POLA SEGMENTASI PASAR

    Untuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:
    1. Homogeneus preference (preferensi homogen)
    Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.
    2. Diffused preference (preferensi yang menyebar)
    Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan
    3. Clustered preference (preferensi yang mengelompok)
    Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi.

    PROSEDUR DAN PROSES SEGMENTASI PASAR

    Ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam segmentasi pasar (Kotler,2003) yaitu:
    1. Survey Stage
    Survey Stage merupakan tahap melakukan eksplorasi baik melalui focus group discussion atau dengan wawancara terhadap beberapa kelompok konsumen untuk memperoleh keterangan mengenai motivasi, sikap dan perilaku konsumen.
    2. Analysis Stage
    Analysis Stage merupakan tahap analisis terhadap informasi yang telah diperoleh melalui survey. Analisis dapat dilakukan dengan menerapkan analisis faktor untuk menelaah variabel-variabel mana yang berkolerasi tinggi kemudian menerapkan analisis cluster untuk menciptakan atau mengetahui kelompok-kelompok pasar yang secara signifikan memiliki perbedaan karakteristik.
    3. Profiling Stage
    Profiling Stage merupakan tahap untuk mengidentifikasi frofil masing-masing cluster yang terbentuk. Dengan ini akan teridentifikasi perbedaan masing-masing cluster berdasarkan sikap dan perilaku, demografi, psikografi, manfaat atau value yang diharapkan dari sebuah program MM, kemudian masing-masing cluster diberi nama berdasarkan karakteristik yang menonjol (Fanggidae, 2006).

    SYARAT SEGMENTASI YANG EFEKTIF

    Dalam melakukan segmentasi perusahaan perlu memperhatikan efektifitas segmentasi tersebut. Syarat segmentasi yang efektif adalah (Kotler,2003):
    1. Measurable (terukur)
    Measurable berarti segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
    2. Substansial (banyak)
    Substansial berarti segmen tersebut harus besar dan profitable untuk dilayani.
    3. Accessible (dapat diakses)
    Accessible berarti segmen tersebut harus mudah dijangkau untuk dilayani.
    4. Differentiable (dapat dibedakan)
    Differentiabel berarti segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas.
    5. Actionable (dapat dilayani)
    Actionable berarti segmen tersebut dapat dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

    MANFAAT SEGMENTASI

    Secara umum segmentasi bermanfaat untuk meningkatkan posisi kompetisi perusahaan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen (Weinstein, 1994 dalam Ariwibowo, 2003,). Lebih lanjut Weinstein (1994) mengemukan secara terperinci tentang 4 manfaat segmentasi, yaitu:

    1. Designing responsive products to meet the needs of the marketplace.
    Melalui penelitian preferensi konsumen, perusahaan berjalan ke arah penyelesaian konsep marketing yaitu kepuasan konsumen yang akan membawa keuntungan. Perusahaan menempatkan konsumen sebagai yang utama, kemudian mendisain dan menyeleksi produk untuk kepuasan konsumen.

    2. Determining effective and cost efficient promosional strategies.
    Segmentasi sebagai alat perencanaan merupakan alat identifikasi dan analisa yang berharga untuk mengembangkan communication mix, sehingga dapat dipilih alat promosi yang sesuai untuk menargetkan pada media yang tepat.

    3. Evaluating market competition in partikular the companys market position.
    Riset segmentasi menyediakan a competitive intelegence mechanism untuk mengakses dan membandingkan perusahaan agar sesuai dengan standar.

    4. Providing insight on present marketing strategies.
    Segmentasi sangat penting untuk melakukan evaluasi secara periodik terhadap marketing strategi perusahaan saat ini dengan cara memanfaatkan peluang baru dan menghindarkan dari adanya potensi terhadap ancaman.


    TARGETING

    Targeting adalah proses mengevaluasi setiap daya tarik segmen kemudian memilih satu atau lebih karakteristik untuk dilayani. Targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Targeting atau menetapkan target pasar merupakan tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran. Proses targeting mencerminkan kenyataan bahwa perusahaan harus mengidentifikasi pelanggan yang dapat diakses dan dilayani secara efektif dan efisien. 


    MENENTUKAN TARGET MARKET

    Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola, dapat dijelaskan sebagai Berikut :

    1. Single Segment Concentration.
    Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu segmen saja. Perusahaan lebih bisa mencapai posisi yang kuat disatu segmen, dengan pengetahuan yang baik terhadap kebutuhan segmen sehingga bisa diperoleh keuntungan. Namun, konsentrasi di satu segmen mempunyai potensi resiko yang cukup besar, sehingga alasan inilah yang mendasari perusahaan untuk memilih lebih dari satu segmen.

    2. Selective Specialization.
    Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen. Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi, tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang. Strategi ini lebih dipilih oleh perusahaan untuk menghindari kerugian, walaupun salah satu segmennya tidak produktif, tetapi perusahaan tetap memperoleh pendapatan dari segmen yang lain.

    3. Product Specialization.
    Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk khusus atau tertentu. Melalui cara ini, perusahaan membangun reputasi yang kuat di produk yang spesifik. Namun resikonya tetap ada, yaitu apabila terjadi kekurangan bahan untuk pembuatan produknya atau keterlambatan melakukan perubahan teknologi.

    4. Market Specialization.
    Market Specialization maksudnya adalah perusahaan berkonsentrasi melayani berbagai kebutuhan dalam kelompok tertentu. Perusahaan memperoleh reputasi yang kuat dan menjadi channel untuk semua produk baru yang dibutuhkan dan dipergunakan oleh kelompok tersebut. Resiko akan kerugian akan timbul apabila kelompok tadi mengurangi pembelian atau kebutuhannya.

    5. Full Market Coverage.
    Full Market Coverage maksudnya adalah perusahaan berusaha melayani semua kelompok dengan produk yang dibutuhkan. Namun, hanya perusahaan besar yang bisa melakukannya. Untuk menciptakan kepuasan konsumen, pemasar dapat melakukan diferensiasi dan menghasilkan lebih banyak penjualan daripada tidak melakukan diferensiasi, namun diferensiasi dapat meningkatkan biaya perusahaan. Secara umum, hal ini tetap akan bermanfaat khususnya apabila dikaitkan dengan strategy profitability, namun demikian perusahaan sebaiknya berhati – hati agar tidak terjadi over segmenting. Biaya yang diperkirakan adalah Product modification cost, manufacturing cost, administrative cost, inventory cost, dan promotion cost.

    Selain itu ada pertimbangan tambahan yang perlu diperhatikan perusahaan dalam mengevaluasi dan memilih segmen yaitu (Kotler, 2003):

    1.Pilihan etika atas pasar sasaran.
    Dalam menetapkan target market perusahaan hendaknya tidak menimbulkan pertentangan, seperti mngambil keuntungan dari kelompok yang rapuh seperti anak-anak atau mempromosikan produk yang berbahaya. Karena dalam pasar sasaran masalahnya bukanlah siapa yang dipilih sebagai target tapi bagaimana dan untuk apa. Pasar yang memiliki tanggungjawab sosial mengharuskan segmentasi dan target pasar yang melayani tidak hanya untuk kepentingan industri saja tetapi juga kepentingan mereka yang dijadikan sasaran.

    2.Interelasi dan segmen super.
    Segmen super adalah sekumpulan segmen yang memiliki kesamaan yang dapat dieksploitasi, sehingga perusahaan akan bijaksana jika memilih segmen super daripada segmen di dalam segmen super karena perusahaan tidak memiliki keunggulan kompetitif terhadap industri-industri yang telah berada dalam segmen super.

    3.Rencana serangan segmen per segmen.
    Pesaing tidak boleh tahu segmen mana yang dituju oleh perusahaan. Jika diketahui maka perusahaan harus mencari jalan keluar untuk menerobos yakni dengan cara menyerang pasar tertutup dengan pendekatan mega marketing artinya koordinasi strategis keahlian ekonomi, psikologis, politik dan hubungan masyarakat untuk memasuki atau beroperasi dalam pasar tertentu.

    4.Kerjasama antar segmen.
    Cara terbaik untuk mengelola segmen adalah kerjasama antara SDM di dalam perusahaan untuk membangun bisnis segmen perusahaan.

    CONTOH TARGETING :
    Misal, perusahaan Y mengeluarkan parfum berkelas yang lebih ditujukan untuk segmen menengah atas. Parfum ini sangat mahal, sehingga parfum ini harus dijual kepada orang – orang yang benar – benar berpenghasilan tinggi dan mempunyai selera yang bagus. Setelah melakukan survey, mall A lebih berkelas dan dipenuhi dengan konsumen menengah atas dibandingkan mall B. Sehingga perusahaan Y lebih baik menjual parfum ini di mall A,sehingga sesuai target awal perusahaan Y.


    POSITIONING

    Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

    CARA MENENTUKAN POSITIONING

    Dalam menetapkan penentuan positioning perusahaan dapat memperhatikan faktor-faktor di bawah ini sebagai basis atau landasan penentuan positioning :

    1.Proposisi nilai dan manfaat yang dapat diberikan perusahaan
    2.Capaian yang telah dihasilkan perusahaan
    3.Segmen pasar dan pelanggan yang ditargetkan
    4.Atribut yang jadi keunggulan produk dan merk perusahaan
    5.Bisnis baru yang dimasuki
    6.Originalitas dan posisi sebagai perusahaan atau merk baru di pasar


    Dalam mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor di bawah ini:

    1. Be creative
    Be craetif maksudnya adalah bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau target market.
    2. Simplicity
    Simplicity maksudnya adalah komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas mungkin
    3.Consistent yet flexible
    Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat kondisi.
    4.Own, dominate, protect
    Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus memiliki satu atau beberapa kata ampuh di benak pelanggan
    5.User their language
    User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.

    Sekian pembahasan mengenai Segmentation, Targeting, Positioning (STP) ini, semoga bisa bermanfaat untuk kita semua. Terima Kasih.


    SOURCE :

    Rabu, 11 September 2013

    KOMUNIKASI PEMASARAN

    Assalammualaikum Wr. Wb. rekan-rekan sekalian. Pada pembahasan kali ini saya akan membahas tentang "Komunikasi Pemasaran dan Pengaplikasiannya dalam Industri Grafika".


    PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN

    Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang dijual. Komunikasi pemasaran mempresentasikan "suara" perusahaan dan mereknya serta merupakan sarana dimana perusahaan dapat membuat dialog dan membangun hubungan dengan konsumen.

    Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai pemegang saham.

    Bauran komunikasi pemasaran, menurut Kotller (2005:249) merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu :

    • Iklan : Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan
    • Promosi Penjualan : Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa.
    • Hubungan masyarakat dan pemberitaan : Berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya
    • Penjualan pribadi : Interaksi tatap muka dengan satu atau beberapa calon pembeli dengan maksud untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan memperoleh pemesanan.
    • Pemasaran langsung dan interaktif : Penggunaan surat, telepon , faksimili,e-mail, atau internet untuk berkomunikasi langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan calon pelanggan.


    Bauran komunikasi pemasaran ini selalu dikaitkan dengan penyampaian sejumlah pesan dan penggunaan visual yang tepat sebagai syarat utama keberhasilan dari sebuah program promosi. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), samapai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Dalam kajian komunikasi tahapan tersebut dikenal dengan rumusan AIDDA (Attention, Interest, Desire, Decision, and Action ). Tujuan komunikasi secara umum adalah untuk mencapai sejumlah perubahan seperti, perubahan pengetahuan (knowledge change ), perubahan sikap ( attitude change ), perubahan perilaku (behaviour change ) dan perubahan masyarakat ( social change ) (Soemanagara, 2006 : 3).


    TUJUAN DAN FUNGSI KOMUNIKASI PEMASARAN

    Tujuan dari komunikasi pemasaran adalah untuk :
    1. Menyebarkan informasi dari suatu produk (komunikasi informatif) misalnya tentang harga, distribusi, dan lain-lain.
    2. Mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsuman pesaing untuk beralih merk (Komunikasi persuasif).
    3. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang (Komunikasi mengingatkan kembali).

    Respon yang diberikan oleh penerima komunikasi meliputi :
    1. Efek kognitif untuk membentuk kesadaran tertentu.
    2. Efek afeksi, memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu, yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
    3. Efek konatif atau perilaku, membentuk audience untuk perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.

    Tujuan Komunikasi dan respon audience berkaitan dengan tahap-tahap dalam proses pembelian. Tahap-tahap dalam proses pembelian :
    1. Menyadari (awareness) produk yang ditawarkan.
    2. Menyukai (interest) dan berusaha mengetahui lebih lanjut.
    3. Mencoba (trial) untuk membandingkan denngan harapannya.
    4. Mengambil tindakan (act) membeli atau tidak membeli.
    5. Tindak lanjut (follow- up) membeli kembali atau pindah merk.


    Ada empat faktor utama dalam perancangan strategi komunikasi pemasaran, yakni:

    1. Karakteristik intangibility pada kinerja jasa. Jasa lebih bersifat kinerja daripada objek, sehingga pemasar jasa harus mampu mencari cara-cara membuat jasanya lebih konkret dan menklarifikasi tipe kinerja yang bisa diberikan. Tangible cues perlu dimanfaatkan secara optimal dalam kampanye periklanan. Periklanan tidak hanya diarahkan untuk mendorong pelanggan agar membeli jasa perusahaan, namun sebaliknya juga menargetkan karyawan sebagai audiensi kedua dalam rangka memotivasi mereka untuk menyampaikan jasa berkualitas tinggi.

    2. Keterlibatan pelanggan dalam produksi jasa. Tekanan untuk meningkatkan produktifitasdalam organisasi sering menyebabkan dibutuhkannya perubahan yang signifikan dalam sistem penyampaian, terutama menyangkut pemanfaatan inovasi teknologi.

    3. Manajemen penawaran dan permintaan. Iklan dan promosi penjualan bisa membantu pemasar untuk membentuk permintaan agar selaras dengan ketersediaan kapasitas pada periode waktu spesifik. Strategi manajemen permintaan, seperti mengurangi pemakaian pada saat permintaan puncak dan menstimulasi pemakaian pada periode permintaan sepi, bisa diterapkan secara efektif melalui program promosi penjualan dan periklanan.peluang terbesarnya adalah pada saat terjadi gap besar antara harga jual normal dan biaya variabel.

    4. Peranan strategis staf kontak pelanggan. Karyawan bisa merupakan faktor central dalam penyampaian jasa. Iklan yang menampilkan karyawan yang sedang bekerja bisa membantu calon pelanggan memahami karakteristik service ecounter dan menyiratkan janji perhatian personal yang bisa diharapkan untuk diterima.


    PENGERTIAN GRAFIKA

    Grafika adalah suatu teknik atau cara penyampaian pesan, gagasan, informasi, pikiran, kesan perasaan melalui penggandaan dengan cara dicetak dan disajikan kepada khalayak. Grafika merupakan teknologi yang memungkinkan hasil pikiran-pikiran tokoh ratusan bahkan ribuan tahun lalu sampai kepada kita berupa hasil cetakan.


    PENGAPLIKASIANNYA DALAM INDUSTRI GRAFIKA?
     Seperti yang kita ketahui, hasil Industri Grafika yaitu hasil cetakan yang disajikan kepada khalayak. Hasil cetak tersebut misalnya berupa brosur, pamflet, spanduk, dll yang merupakan media promosi untuk masyarakat atau konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa, Industri Grafika sangat berperan penting pada proses komunikasi pemasaran, karena komunikasi  pemasaran tidak hanya dilakukan dengan cara menyampaikan informasi dari mulut ke mulut, tetapi juga  dapat dibantu oleh media promosi berupa hasil industri grafika tersebut.

    Sekian pembahasan tentang "Komunikasi Pemasaran dan Pengaplikasiannya dalam Industri Grafika" ini saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, semoga bermanfaat.


    SOURCE :


    Selasa, 03 September 2013

    DASAR-DASAR MARKETING

    Marketing atau Pemasaran adalah suatu perpaduan dari aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan dan harga agar kebutuhan konsumen dapat terpuaskan dengan baik pada tingkat keuntungan tertentu. Dengan adanya pemasaran konsumen tidak perlu lagi memenuhi kebutuhan pribadi secara sendiri-sendiri dengan melakukan pertukaran antara konsumen dengan pelaku pemasaran sehingga akan ada banyak waktu konsumen untuk kegiatan yang dikuasai atau disukai.

    Fungsi-Fungsi Pemasaran :

    1. Fungsi Pertukaran
    Dengan pemasaran pembeli dapat membeli produk dari produsen baik dengan menukar uang dengan   produk maupun pertukaran produk dengan produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk dijual kembali.

    2. Fungsi Distribusi Fisik
    Distribusi fisik suatu produk dilakukan dengan cara mengangkut serta menyimpan produk. Produk diangkut dari produsen mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak cara baik melalui air, darat, udara, dsb. Penyimpanan produk mengedepankan menjaga pasokan produk agar tidak kekurangan saat dibutuhkan.

    3. Fungsi Perantara
    Untuk menyampaikan produk dari tangan produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan pelalui perantara pemasaran yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lain seperti pengurangan resiko, pembiayaan, pencarian informasi serta standarisasi / penggolongan produk.

    Dalam marketing ada 4 komponen dasar yang wajib dikuasai oleh seorang marketing, komponen tersebut biasa disebut Marketing Mix (4P).

    Marketing Mix (4P) :

    1. Product
    Menguasai barang dagangan yang dijual, baik keunggulannya, spesifikasinya, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan produk tersebut.

    2. Price
    Menguasai berapa harga barang tersebut, harga jualnya, keuntungan yang bisa diraih, dll.

    3. Promotion
    Bisa mempromosikan atau memperkenalkan produknya kepada semua orang, agar orang lain tertarik untuk membeli.

    4. Place
    Seorang marketing yang pandai, tahu dimana ia harus melakukan trik-trik tertentu. Juga tahu tempat atau sasaran yang dituju, dimana produknya akan laku terjual.


    3 Dasar Ilmu Marketing Menurut Bapak Lukas E. Wirryabrata :

    1. Positioning
    Bagaimana kita memposisikan bisnis kita ke dalam pasar. Bagaimana kita sebagai pemilik bisnis memposisikan diri terhadap konsumen, dan sebaliknya bagaimana bisnis kita di mata konsumen. Konsep dasar dari usaha yang akan kita jalankan perlu dirancang untuk mulai membangun sebuah bisnis.

    2. Differentiation
    Hal apa saja yang membedakan kita dengan pasar. Disinilah nilai keunikan suatu bisnis sangat diperlukan agar bisnis tersebut dapat mencolok dari bisnis-bisnis lain yang memiliki genre yang sama. Jika tidak, maka bisnis itu sendiri yang akan tenggelam ke dalam pasar tanpa ada konsumen yang tau kalau bisnis kita ada.

    3. Branding
    Pemilihan logo, nama, slogan menjadi senjata terakhir agar konsumen dapat mengingat kita dengan mudah, sehingga diperlukan keserasian antara nama, logo dan usaha yang kita jalani. Untuk itu pemilihan nama tidaklah sembarangan, agar konsumen dapat mengenali siapa kita dan apa bisnis kita melalui sebuah nama. 

    Sekian postingan tentang "Dasar-dasar Marketing" ini dari saya, bila ada kata yang salah atau kekurangan lainnya, saya mohon maaf. Semoga postingan ini bermanfaat. Terima Kasih.

    #POLITEKNIK NEGERI JAKARTA#Teknik Grafika & Penerbitan#Komunikasi Pemasaran#


    SOURCE :